SHOHIBUL HIDAYAT
NIM. 090020087
KELAS : D
A. Pengertian
Kurikulum mempunyai banyak pengertian sesuai dengan sudut pandang dari para ahli . Kata “kurikulum” berasal dari satu kata bahasa latin yan gberarti “jalur pacu” dan secar tradisional, kurikulum sekolah disajikan seperti itu (ibarat jalan) bagi kebanyakan orang (Zais, 1976). Lebih lanjut zais mengemukakan pegertian kurikkulum yaitu : (i) kurikulum sebagai program pelajaran, (ii) kurikulum sebagai isi pelajaran, (iii) kurikulum sebagai pengalaman belajar yang direncanakan, (iv) kurikulum sebagai pengalaman dibawah tanggung jawab sekolah dan (v) kurikulum sebagai suatu rencana (tertulis) untuk dilaksanakan.
Tanner dan Tanner (1980) mengungkapkann konsep-konsep sebagai berikut : (i) kurikulum sebagai pengetahuan yang diorganisasikan, (ii) kurikulum sebagai modus mengajar, (iii) kurikulum sebagai arena pengalaman, (iv) kurikulum sebagai pengalaman, (v) kurikulum sebagai pengalaman terbimbing, (vi) kurikulum sebagai kehidupan terbimbing, (vii) kurikulum sebagai suatu rencana pembelajaran, (viii) kurikulum sebagai system produksi secara teknologis dan (ix) kurikulum sebagai tujuan.
B. Ruang Lingkup
Dari beberapa pengertian diatas dapat di bahas konsep-konsep kurikulum yang terdiri dari :
1. Kurikulum sebagai jalan meraih ijazah.
Kurikulum merupakan syarat mutlak dalam pendidikan formal. Kurikulum merupakan jalan yang berisi sejumlah mata pelajaran/bidang studi dan isi pelajaran yan gharus dilalui untuk meraih ijazah.
2. Kurikulum sebagai mata dan isi pelajaran .
Schubert (1986) mengemukakan bahwa penyebutan kurikulum adalah PMP, bahasa Indonesia dan yang lain sama halnya dengan menyamakan kurikulum dengan mata pelajaran (Sumantri, 1988) Lebih jauh orang sering mneyebut bahwa isi dari pelajaran tertentu dalam program dikatakan sebgai kurikulum (Zais, 1976).
3. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran.
Winecoff (1988) secara jelas mendefinisikan kurikulum sebagai suatu rencana yang dikembangkan untuk mendukung prosess mengajar/belajar didalam arahan dan bimbingan sekolah, akademi atau universitas dan para stafnya. Alexander dan Saylor (1974) mengungkapkan kurikulum sebagai satu rancangan untuk menyediakan seperangkat kesempatan belajar agar mencapai tujuan. Kurikulum sebagai rencana kegiatan pe,mbelajaran mencakup komponen kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam kurikulum yang masih bersifat umum dan luwes untuk dikaji lanjut oleh guru.
4. Kurikulum sebagai hasil belajar.
Popham dan Baker mendefinisikan kurikulum sebagai “all planned learning outcomes for which the school it responsible” (Tanner dan Tanner, 1980). Bahwa semua rencana hasil belajar (learning outcomes) yang merupakan tanggung jawab seklah adalah kurikulum.Tanner memandang kurikulum sebagai rekonstruksi pengetahuan dan pengalaman yang secara sistematis dikembangkan dengan bantuan sekolah (atau universitas), agar memungkinkan siswa menambah penguasaan pengetahuan dan pengalamannya. Dengan demikian kurikulum sebagai hasil belajar merupakan serangkaian hasil belajar yang diharapkan.
5. Kurikulum sebagai pengalaman belajar.
Kurikulum didefinisikan sebagai semua pengalaman seorang siswa yang diberikan dibawah bimbingan sejkolah. Sedangkan Krug (1956) berdasarkan definisi kurikulum, belajar dapat diperoleh baik didalam sekolah maupun diluar sekolah sepanjang direncanakan atau dibimbing pihak sekolah. Dengan demikian kurikulum sebagai pengalaman belajar mencakup pula tugas-tugas belajar yang diberikan oleh guru untuk dikerjakan siswa dirumah.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan model kurikulum yang dikeluarkan oeh pemerintah sebagai penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum ini merupakan tuntutan dari masyarakat yang menghendaki otonomi, desentralisasi, fleksibel dan keluwesan dalam penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum selama ini terjadi secara sentralistik yang membuat kita selalu dalam ketergantungan terhadap pusat sehingga kemandirian dan kreativitas sekolah tidak berkembang. Selalu mengharapkan sesuatu dari atas akan membuat kita bersikap santai dan acuh terhadap perkembangan pendidikan hal ini disebabkan karena kurikulum sudah disiapkan, kita pendidik hanya melaksanakannya saja tanpa ada peningkatan kualitas belajar dan pengembangan kurikulum. Adanya KTSP membuat kita lebih berkembang dan berkesempatan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kelebihan daerah masing-masing.
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus. Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar